Detail Berita

Study Komprehensif Pariwisata 2019

Sebanyak 20 pelaku jasa wisata, mulai dari spa, travel, perhotelan, dan resto  yang ada di Kabupaten Malang mengikuti Study Komprehensif Pariwisata Kabupaten Malang 2019 yang diadakan di Bandung pada tanggal 19-21 November. Kegiatan ini bertujuan agar para pelaku wisata tersebut bisa mencontoh Kota Bandung dalam hal pengembangan industri pariwisata.

Kegiatan study komprehensif ini dimulai pada tanggal 20 November, yang diadakan di Hotel  De Braga by Artotel. Rombongan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang diterima langsung oleh Kasi Pembinaan Jasa Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Edward Parlindungan. Tak hanya itu, kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa pelaku jasa wisata yang ada di Kota Bandung.

Edward mengaku senang dengan kunjungan study komprehensif ini. Apalagi, menurutnya Malang dan Bandung memiliki kesamaan dalam hal pariwisata. Sehingga kegiatan semacam ini dirasa penting dilakukan untuk kedua belah pihak.

Dia mengungkapkan, saat ini di Kota Bandung terdapat 700 resto kafe, 200 tempat hiburan, dan 400 hotel. "Mereka banyak memberikan paket untuk menarik wisatawan," ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, dia berharap kerjasama semacam ini bisa dilanjutkan. "Suatu saat bisa studi banding di Kabupaten Malang. Sehingga bisa mempelajari apa yang ada disana," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Disparbud Kabupaten Malang Ainur Rofiq menyampaikan, kegiatan ini bertujuan agar pelaku jasa wisata bisa meniru Kota Bandung dalam pengembangan industri pariwisata, bukan destinasinya. "Mereka harus bisa ATM, amati, tiru, modifikasi. Bagaimana bisa diterapkan di Kabupaten Malang," kata dia. Sehingga, lanjut dia, Kabupaten Malang bisa berkembang.

Dia juga mengungkapkan, sinergitas antara Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) di Kota Bandung bisa ditiru di Kabupaten Malang. "Dengan begitu, bisa punya semakin banyak paket," ungkapnya.

Selanjutnya, Ketua Panitia Wendy Hermawan menambahkan, kegiatan yang diikuti oleh 50 peserta gabungan dari Disparbud Kabupaten Malang dan Disbudpar Kota Bandung ini bertujuan untuk menggali ilmu tentang perkembangan pariwisata yag ada di Bandung sehingga bisa diterapkan di Kabupaten Malang. "Membandingkan kondisi obyek tertentu untuk meningkatkan mutu objek dan jasa untuk meningkatkan pariwisata. Harapannya bisa diimplikasikan di Kabupaten Malang," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, para pelaku jasa wisata di Kabupaten Malang juga sempat melakukan tukar informasi serta melakukan little table top. Mereka saling berbagi pengalaman terkait bagaimana cara mengembangkan industri jasa pariwisata. Bahkan, usai acara, rombongan dari Kabupaten Malang juga sempat mengunjungi sejumlah lokasi jasa wisata yang cukup terkenal di Bandung.

Antara lain Qenari Spa, karaoke Happy Puppy, dan Saung Angklung Udjo. Di tempat tersebut, mereka mendapat banyak ilmu yang belum pernah mereka terapkan di jasa mereka masing-masing. Salah satu peserta bahkan ingin mengaplikasikan apa yang dilakukan industri jasa wisata di Bandung saat kembali ke Kabupaten Malang nanti.

Naskah & Foto @fiscatk

Berita Lain