Detail Berita

Malang Fashion Week 2019

Bupati Malang H M Sanusi menginginkan perhelatan fashion atau peragaan busana paling bergengsi Malang Fashion Week (MFW) bisa digelar di Kepanjen tahun depan. Hal itu dia ungkapkan setelah dirinya melihat secara langsung kesuksesan acara fashion yang diadakan di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM) tersebut pada Minggu (10/11) malam.

Keinginan Sanusi tersebut bukan tanpa alasan. Kepanjen dipilih untuk dijadikan venue acara karena dirasa telah memenuhi kriteria untuk menjadi tempat penyelenggaraan acara baik nasional maupun internasional.  Apalagi, dalam waktu dekat, fasilitas untuk gelaran acara-acara seni budaya hingga olahraga di Kepanjen akan semakin lengkap. "Kedepan (MFW) bisa digelar di Kabupaten Malang, di Kepanjen," ujarnya.

Menurutnya, MFW ini merupakan kegiatan yang spektakuler bagi Kabupaten Malang. Karena bisa menampilkan kreasi anak milenial Kabupaten Malang. Dirinya juga berharap agar kedepannya event ini bisa menampilkan lebih banyak kreasi. "Sehingga bisa menumbuhkan ekonomi kerakyatan, dan menjadikan produk Kabuapten Malang maupun Malang Raya bisa go internasional," ungkapnya.

Untuk semakin menegaskan keinginan tersebut, Sanusi bahkan sudah menjanjikan akan memberikan dukungan penuh bila MFW diselenggarakan di Kepanjen tahun depan. Bahkan, dirinya sudah mempersiapkan hotel bintang 5 hingga venue acara di kawasan Kepanjen yang direncanakan bisa beroperasi tahun depan. Hal itu tidak lain sebagai dukungan untuk mewadahi kreativitas putra putri daerah untuk berkarya terutama di dunia fashion.

Sebelumnya, perhelatan fashion atau peragaan busana paling bergengsi Malang Fashion Week sukses terselenggara. Acara yang digelar selama dua hari, yakni mulai tanggal 9 November itu secara resmi berakhir Minggu (10/11) malam. Berbagai karya desainer ternama ditampilkan sejak siang. Bahkan, karya desainer kenamaan Ivan Gunawan juga turut memeriahkan gelaran yang telah diimpikan selama lima tahun belakangan ini.

Di hari kedua, fashion show dibuka oleh penampilan dari designer Nabilla Amelia, dengan tampilan gaun yang elegan berwarna cream dan hitam bermotif bunga lengkap dengan topi khas ala Belanda. Suasana semakin meriah dengan penampilan busana karya designer Migi Rihasalay. Pada kesempatan ini, Migi tampil berani dengan membawakan busana party warna-warni pelangi dengan akses layer yang sukses memukau fashion people di Malang Raya.

Pada hari terakhir pelaksanaan Malang Fashion Week ini, setidaknya ada 10 desainer lokal serta 3 desainer guest star yang menampilkan karyanya. Beberapa diantaranya yakni karya dari Urstken by Dynisnova x Mellati Prajitno, Yeti Topiah x Batik Pandan Arum, Feby Antique x Batik Blimbing, Timur Barat by Phillip Iswardono, The Way Out (Post Apocalyptic) by Feby Ayusta x Hamparan Batik, Defika Hanum, Lisa Fitria, Lenny Agustin, dan Binqareem x Bandoru.

Usai penampilan dari 12 desainer, giliran desainer ibu kota Ivan Gunawan yang menampilkan karyanya sekaligus menutup gelaran Malang Fashion Week. Ivan membawakan sejumlah karya yang diberi judul November Bloom by Ivan Gunawan. Kali ini, Ivan lebih menonjolkan karya busana muslim berbentuk gamis dengan aksen bunga-bunga. Para model membawakan baju rancangan Ivan dengan sangat memukau.

Perhelatan fashion atau peragaan busana paling bergengsi Malang Fashion Week sukses terselenggara. Acara yang digelar di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM) selama dua hari, yakni mulai tanggal 9 November itu secara resmi berakhir Minggu (10/11) malam. Berbagai karya desainer ternama ditampilkan sejak siang. Bahkan, karya desainer kenamaan Ivan Gunawan juga turut memeriahkan gelaran yang telah diimpikan selama lima tahun belakangan ini.

Fashion show dibuka oleh penampilan dari designer Nabila Ameliyah, dengan tampilan gaun yang elegan berwarna cream dan hitam bermotif bunga lengkap dengan topi khas ala Belanda. Suasana semakin meriah dengan penampilan busana karya designer Migi Rihasalay. Pada kesempatan ini, Migi tampil berani dengan membawakan busana party warna-warni pelangi dengan akses layer yang sukses memukau fashion people di Malang Raya.

Pada hari terakhir pelaksanaan Malang Fashion Week ini, setidaknya ada 10 desainer lokal serta 3 desainer guest star yang menampilkan karyanya. Beberapa diantaranya yakni karya dari Urstken by Dynisnova x Mellati Prajitno, Yeti Topiah x Batik Pandan Arum, Feby Antique x Batik Blimbing, Timur Barat by Phillip Iswardono, The Way Out (Post Apocalyptic) by Feby Ayusta x Hamparan Batik, Defika Hanum, Lisa Fitria, Lenny Agustin, dan Binqareem x Bandoru.

Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Malang Agus Sunandar mengatakan, kegiatan ini merupakan mimpi, terutama pelaku kreatif di Malang Raya. Dia menyampaikan, kegiatan ini terwujud tidak terlepas dari support Pemerintah Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu. "Kegiatan ini tidak hanya sampai tahun ini, semoga bisa menjadi agenda tahunan," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Malang H M Sanusi yang turut hadir pada acara tersebut menyampaikan, kegiatan ini merupakan kegiatan spektakuler di Kabupaten Malang. Karena menampilkan kreasi anak-anak milenial di Kabupaten Malang. Dia berharap, kedepannya acara serupa bisa lebih berkreasi. "Sehingga bisa menumbuhkan ekonomi kerakyatan, dan menjadikan produk Kabuapten Malang maupun Malang Raya bisa go internasional," ungkapnya.

Bahkan Sanusi mengungkapkan bila kedepannya, event seperti ini bisa dihelat di Kabupaten Malang, terutama di Kepanjen yang kini telah dinobatkan sebagai ibu kota Kabupaten Malang. "Kami siap mendukung pelaksanaan acara-acara semacam ini," ujarnya sembari diikuti tepuk tangan meriah tamu undangan.

Usai penampilan dari 12 desainer, giliran desainer ibu kota Ivan Gunawan yang menampilkan karyanya sekaligus menutup gelaran Malang Fashion Week. Ivan membawakan sejumlah karya yang diberi judul November Bloom by Ivan Gunawan. Kali ini, Ivan lebih menonjolkan karya busana muslim berbentuk gamis dengan aksen bunga-bunga. Para model membawakan baju rancangan Ivan dengan sangat memukau.

 

Naskah @Fiscatk

Foto @doliphoto

Berita Lain