Detail Berita

Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sektor Pariwisata

DAU - Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sektor Pariwisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang melalui Bidang industri dilaksanakan di Hotel Rayz, Jum’at (19/02) sore. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) yang pada nantinya diharapkan para pelaku industri pariwisata dapat bertahan di situasi pandemi seperti sekarang.

Kegiatan ini di hadiri oleh Plt. Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Lani Masruro, SE, M.Si didampingi Kepala Bidang Industri Ir.Budi Susilo, serta para narasumber yakni Bambang Kristianto selaku Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Malang dan Ir. Bagyo Sutiyono selaku Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Malang  serta diikuti oleh para pelaku industri pariwisata dan Finalis Duta Wisata Joko Roro 2021.

Dalam laporannya, Kepala Bidang Industri Pariwisata menyampaikan bahwa pelaku Industri Pariwisata harus dapat bangkit dan beradaptasi dengan kondisi saat ini. “Diperlukan kerjasama dari pihak-pihak terkait agar dapat menangkal penyebaran virus covid-19,” terangnya.

Disampaikan Plt. Sekretaris dalam sambutannya bahwa dalam melaksanakan kegiatan harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan kebiasaan 5 M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.)  

“Saat ini semua kegiatan agar kiranya dapat dapat menerapkan dan beradaptasi dengan kebiasaan baru. Biasanya, datang bersalaman sekarang tidak diperbolehkan. Harus selalu menjalankan protokol kesehatan 5 m terutama memakai masker,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua PHRI Kabupaten Malang Bambang Kristianto menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang atas supportnya dan dengan diselenggarakannya kegiatan ini kedepannya diharapkan akan lebih banyak koordinasi terkait pencegahan covid.

“Kami sedang melaksanakan CHSE untuk membuat tamu lebih nyaman, terlebih hotel akan terasa berat jika bersaing dengan harga yang tinggi. Untuk bisa survive kami melakukan berbagai inovasi seperti jasa service AC keluar hotel, menawarkan jasa cleaning service dan bergabung dengan aplikasi online untuk pemesanan makanan hotel,” ungkapnya.

“Untuk standar CHSE sendiri sudah kami terapkan seperti pengecekan suhu, menyediakan tempat cuci tangan, membatasi tempat duduk dan memaksimalkan kamar sebesar 50% menggunakan sistem split dan penyemprotan disinfektan secara rutin. Disediakan pula kamar isolasi untuk tamu yang memiliki suhu tubuh diatas normal,” tambah Om Kris sapaan akrabnya.

Disampaikan juga oleh Ir. Bagyo Sutiyono Sekretaris BPBD Kab. Malang bahwa Finalis Joko Roro juga harus paham betul terkait pencegahan Virus Covid-19, karena mereka yang nantinya sebagai duta wisata akan turut andil mensosialisasikan adaptasi kebiasaan baru sektor pariwisata dengan menerapkan protokol kesehatan ke masyarakat yang lebih luas.

 “Banyak sekali orang menggencarkan pencegahan covid dengan 5M. Tapi apakah benar sudah peduli dan diterapkan? Karena  banyak sekali orang yang hanya sekadar tau tetapi tidak peduli dan disiplin. Untuk Finalis Joko Roro ini harus mempelajari tentang bagaimana penyebaran covid, kelemahannya dan pencegahannya. Dipelajari cluster-cluster yang bisa terbentuk jika kita masih belum displin dalam menjalankan protokol kesehatan, karena kita masih bisa menjadi transmitter untuk orang-orang yang lebih rentan tertular,” jelasnya.

“Selain itu, tidak hanya pencegahan virusnya saja, tetapi sebagai calon duta wisata dan generasi muda harus bisa meredam dan menyangkal penyebaran berita hoax terkait apapun dengan cara yang paling mudah yaitu tidak ikut menyebarkan,” paparnya. (mir)

Berita Lain