Detail Berita

Kunjungan Australian Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) ke Ecowisata Boon Pring Sanankerto

Warga Desa Wisata Sanankerto yang terletak di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang patut berbangga. Karena desa wisata ini terpilih menjadi lokasi diselenggarakannya kegiatan Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Luar Negeri Australia.

Sebanyak 36 anak muda dari perwakilan delegasi Indonesia dan Australia melakukan kegiatan live in di Desa Sanankerto sejak tanggal 7 Desember lalu. Melalui program ini, mereka melakukan community development yakni berupa projek sodial pengembangan masyarakat.

Ketua Delegasi Indonesia Aga Hari Sianipar menjelaskan, program AIYEP ini sudah 38 tahun dijalankan dalam rangka hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia. "Mereka melakukan diplomasi melalui pertukaran anak muda. Ada 18 anak muda Indonesia dan 18 anak muda Australia," ujarnya.

Program ini sendiri berjalan selama 4 bulan, yakni 2 bulan di Australia dan 2 bulan di Indonesia. Program terbagi menjadi dua fase, yaitu fase desa yang digelar di Desa Sanankerto dan fase kota yang diadakan di Surabaya.

Desa Sanankerto sendiri dipilih menjadi lokasi dilaksanakannya program karena secara khusus diminta oleh Gubernur Jawa Timur. "Disini banyak potensinya dan kami sudah 2 minggu disini," kata dia.

Selama dua minggu ini, para delegasi lebih melakukan kegiatan community development, yakni berupa projek sosial pengembangan masyarakat. Mereka terbagi dalam lima divisi spesifik. Yakni ada divisi pendidikan, divisi pengembangan ekonomi, divisi kesehatan, divisi tourism, dan divisi lingkungan.

Aga menyampaikan, melalui program ini mereka ingin memberikan pengalaman ke masyarakat desa bagaimana berinteraksi dengan wisatawan asing. "Apalagi kami tinggal dengan masyarakat Sanankerto. Dari kita kan ada projek sosial, nah pinginnya bagaimana agar bisa substain (berkelanjutan)," terangnya.

Sementara itu, Ketua Delegasi Australia Martin Fatmaja Hoggart mengaku mendapatkan pengalaman menarik selama berada di Desa Sanankerto. "Dapat pengalaman menarik, karena kan biasanya kalau orang asing datang itu seperti wisatawan, dengan program ini bisa dapat perlakuan khusus," ujarnya.

Dia sendiri mendapat pengalaman yang baru didapat ketika berada di desa ini, yakni ikut bergotong royong. "Di Australia tidak ada gotong royong. Kemarin membuat tembok. Kegiatan itu menarik, itu gotong royong, tidak dapat gaji," jelasnya.

Selain itu, dia juga merasa bila masyarakat Desa Sanankerto sangat ramah. Dia merasa seperti berada di rumah bersama keluarganya.

Tak lupa, dia juga mengunjungi wisata Boon Pring yang menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Kabupaten Malang. Bahkan, dirinya mempunyai keinginan mengajak serta keluarganya yang ada di Australia untuk berkunjung ke Boon Pring. "Boon Pring indah, menarik karena ada banyak sekali jenis pohon bambu. Pingin ajak keluarga kesini. Aku sangat merekomendasi Sanankerto untuk dikunjungi," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sanankerto Subur mengaku bangga atas ditunjuknya Desa Sanankerto sebagai lokasi pelaksanaan program AIYEP. "Ditunjuknya Desa Sanankerto jadi salah satu fase desa dalam program ini merupakan suatu kebanggaan. Penunjukan ini tidak serta merta, pasti ada kajian sebelumnya," kata dia.

Dengan penunjukan ini, lanjut dia, sekaligus menjadi sebuah tanggung jawab yang tidak ringan bagi pihaknya. Oleh karena itu, pihaknya sangat mempersiapkan pelaksanaan program ini. Termasuk dalam memilih lokasi menginap bagi para peserta. "Keluarga angkat dia juga benar-benar kami pilih," ujarnya.

Dia mengungkapkan, sebelumnya desa ini sudah dikunjungi wisatawan asing, tapi yang berkelompok baru kali ini. Setelah kegiatan ini, Subur mengaku akan melakukan evaluasi lebih lanjut. "Berfikir untuk mengembangkan wisata tidak hanya wisatawan nusantara. Berinovasi untuk buat spot bagi wisatawan asing. Serta menyiapkan guide yang tidak hanya bisa bahasa asing tetapi juga mengerti seluk beluk wisata," pungkasnya.

Berita Lain